R. Kusbini
PADAMU NEG'RI
KAMI BERJANJI
PADAMU NEG'RI
KAMI BERBAKTI
PADAMU NEG'RI
KAMI MENGABDI
BAGIMU NEG'RI
JIWA RAGA KAMI
Sekalipun lagu Bagimu Neg'ri merupakan yang paling sering dinyanyikan hingga sekarang, lagu ini juga paling sering dieja judulnya secara salah. Judul dan ejaan diatas adalah yang benar. Pengejaan " neg'ri" oleh penciptanya, R. Kusbini, merupakan sandi yang sebenarnya singkatan dari " Negara Republik Indonesia"
KAMI BERJANJI
PADAMU NEG'RI
KAMI BERBAKTI
PADAMU NEG'RI
KAMI MENGABDI
BAGIMU NEG'RI
JIWA RAGA KAMI
Sekalipun lagu Bagimu Neg'ri merupakan yang paling sering dinyanyikan hingga sekarang, lagu ini juga paling sering dieja judulnya secara salah. Judul dan ejaan diatas adalah yang benar. Pengejaan " neg'ri" oleh penciptanya, R. Kusbini, merupakan sandi yang sebenarnya singkatan dari " Negara Republik Indonesia"
Penciptaan lagu ini memang dalam suasana di mana semangat kebangsaan sangat diredam oleh tentara pendudukan jepang. Syair asli lagu ini sebenarnya diakhiri dengan kalimat berbunyi "Indonesia Raya". Bung Karno yang mengkhawatirkan lagu itu juga akan diberangus oleh Jepang. Senasib dengan lagu Indonesia Raya. Maka beliau mengusulkan kepada Kusbini untuk mengubah kalimat terakhir dari syair empat baris yang sangat kuat itu dengan makna yang terselubung. Kusbini kemudian menggantinya dengan kalimat " Jiwa Raga Kami ".
Diciptakan pada tahun 1942, saat awal pendudukan Indonesia oleh balatentara Jepang, lagu ini semula dimaksudkan sebagai lagu kanak-kanak, sesuai dengan pekerjaan Kusbini selaku pengasuh acara kanak-kanak di RRI Studio Jakarta ( pada waktu pendudukan Jepang bernama Hoso Kanrikyoku ). lirik dan lagunya yang sederhana tidak mengurangi keanggunan dan kemegahan lagu yang menggetarkan lagu sepanjang masa. hampir tak ada warga Bangsa Indonesia yang berhasil menahan tangisnya bila mendengar lagu ini sambilo mencium Sang Merah Putih. Coba Teman-teman semua mencoba memnyayikan lagu ini dalam hati kalian , rasakan semangat perjuangan pada waktu itu, hayati setiap makna yang terkandung dalam lirik itu, kalau sudah apakah teman-teman merasakan ada bulir air mata di mata teman-teman semua...
Kusbini yang juga dikenal luas sebagai " Buaya Keroncong " ini meninggal dunia di Yogyakarta pada tahun 1996 dalam usia 85 tahun. Ia adalah pencipta lagu yang produktif. Hampir setiap lagu ciptaanya termasuk lagu keroncong dan lagu kanak-kanak mengandung semangat kebangsaan, persatuan dan perjuangan dengan kadar tinggi.
Terima kasih Buat R. Kusbini, kau telah bisa membangkitkan semangat juang pemuda pada waktu itu, terima kasih atas mahakarya ciptaanmu yang akan kami kenag dan nyanyikan sepanjang masa.
Post a Comment