When everything is going mad
sumpah dulu ga seperti, semua it's oke. Normal2 aj. Dulu aku liat kamu biasa aja, malah jarang liat kamu aku. Tapi sekarang semua hal tentangmu bisa membuatku gila. Merebut semua keceriaanku, membuatku sering mengurung diri dalam kamar. Menyesali apa aku ga tau, memikirkan apa aku juga ga tau. Terkadang aku bingung dg diriku yg sekarang. Kenapa bisa bego kaya gini. Kenapa masih saja memikirkan dia yg jelas2 sudah bahagia dg yang lain. Bukan dg gue. Seperti katamu, sabar aja, nanti kalo dah lulus pasti dah lupa krn ga pernah ketemu lagi, ga liat mukaku lagi. Dan spt nya semua itu bullshit, kita jg ga pernah ketemu ini sekarang, paling sekilas aj di kampus. Dan rasa ini masih aja betah menyiksaku. Ah ga tau ding, mungkin ini yg dinamakan destiny. Setiap perbuatan pasti ada balasannya. Mungkin gue lagi menerima balasan atas perbuatam gue yg lalu.
Keinginan akan sebuah harapan semu yang mustahil menjadi nyata, toh hanya sebatas harapan, sebatas keinginan saja. Setiap insan berhak untuk berkeinginan. Seperti plankton yg berkeinginan mendapatkan resep rahasia.
Tidak semua keinginan akan dg mudah tersaji dimeja makan, tergantung seberapa kuat kita menerima kenyataan yg ada. Menangis lhah jika harus menangis, sebab itu wajar dalam setiap pertempuran.
Lupa dg tujuan hidup semula, lupa daftar barang yg ingin dimiliki, tenggelam dalam topeng kehidupan sang malam.
Ah sudahlah lupakan, ga ada yg peduli. Kebahagiaan bukan milikmu, tapi buat dia yg dicintainya sepenuh hati.
Post a Comment