Ilusi Hampa
Malam ini setelah perjalanan panjang menempuh jarak yang lumayan jauh juga, sendirian hanya berteman dinginnya angin malam dan lalu lalang kendaraan akhirnya aku nyampai dirumah juga.
Laper, capek, badan njarem semua. Langsung ke belakang cuci muka membersihkan badan, bersuci untuk segera bersimpuh dihadapanMu. Duh lapernya, buka kulkas langsung sikat apa yang ada di dalamnya. Trus ambil nasi makan dan kenyang deh gue.
nyalain tipi sapa tau ada acara yang menarik di hati, wah di Trans muter filem horor nih, "Freedy vs Jason" cocok dengan suasan hati yang kelam tak bercahaya ini. Ambil android iseng corat coret disini. Yah untuk sekedar membuang rasa sesak yang mau meledak ini.
Tuhan kenapa aku belum sadar-sadar juga, belum bisa tau diri Tuhan. Aku masih tetap saja mendambanya, masih saja menyayanginya, dan aku masih belum bisa menghapus rasa cinta ini dalam diri hamba Tuhan.
Berkali-kali membaca tulisan dia di blog, berkali-kali pula aku akan merasakan kesedihan, putus asa, nyesek, frustasi. Berasa dunia ini gelap tak bercahaya lagi. Apa aku cemburu Tuhan? cemburu pada siapa? Dan apa yang aku cemburui Tuhan? Aku bingung Tuhan, bingung dengan rasa ini, rasa yang sumpah aku tidak ingin merasakannya. Apa ini karma darimu Tuhan? Aku pasrah kepadaMu Tuhan. Aku pasrah .....
Kembali rasanya ingin menangis malam ini, menahan rasa yang kian meledak dalam dada. Saat-saat seperti ini yang paling kubenci, saat-saat menunggu pagi.
Mematikan televisi, kembali ke sarang tikus dengan dekorasi kapal pecah yang sering kusebut dengan "kamar". Teringat dengan lirik sebuah lagu ..
Kau hanya mimpi bagiku, tak untuk jadi nyata. Dan sgala rasa buatmu harus padam dan berakhir.
Nyalakan lepi, membongkar file2 lama, siapa tau ada filem yang bisa di tonton. Semoga hari cepat berganti pagi. maaf ya sayang jika kontras sekali dengan doamu yang ingin jangan cepat pagi.
#ingin rasanya menegak minuman itu lagi, biar hilang semua rasa ini
Post a Comment