Header Ads

test

Dahsyatnya Restu Orang Tua


Udah hari ketujuh belas nih kawan, udah berapa banyak pundi-pundi amal yang telah kalian kumpulkan.... :-)

Pada pagi ini saya akan sedikit mereview isi dari ceramah taraweh tadi malam, request seseorang nih, weekz ..... ;-)

Hormatilah kedua orang tuamu kawan, saya akan sedikit mengisahkan kejadian tragis yang menimpa seseorang karena mengindahkan restu dari ibunya.

Dikisahkan ada seorang ustadz, dia berkeinginan untuk melaksanakan ibadah Haji, Ibadah Haji baginya adalah Fardhi ain atau wajib. Karena dia mampu dan berkecukupan untuk melaksanakan ibadah yang satu ini.

Tapi tahukah teman-teman, ibu dari sang ustadz tersebut tidak memberikan ijin atau restu kepada sang ustadz tersebut untuk melakukan ibadah haji. Karena ia merasa tidak sanggup untuk berpisah dari anaknya tersebut.

Akhirnya sang ustadz tersebut tetap pergi meakukan ibadah haji, ia bersikukuh untuk melaksanakan panggilan dari Alloh daripada mengindahkan restu dari ibunya. Sang ibu akhirnya berdoa kepada Alloh "Ya Alloh berikanlah petaka atau musibah kepada anakku, karena dia telah membakar api perpisahan kepadaku".

Ketika dalam perjalanan sang ustadz berniat melaksanakan ibadah sholat isya, akhirnya ia mampir di suatu masjid untuk melaksanakan shoat isya. Bersamaan dengan itu ada seorang pencuri yang masuk kerumah salah satu warga. Spontan si warga berteriak "maliing". Dan seluruh warga di kampung tersebut keluar dan mengejar maling tersebut.

Maling tersebut akhirnya bersembunyi di dalam masjid tempat sang ustadz tadi bersembahyang. Warga berhenti di depan masjid karena kehilangan jejak, tapi ada satu warga yang melihat maling tersebut masuk kedalam masjid. Akhirnya para warga segera masuk ke dalam masjid tersebut dan menemukan sang ustadz yang lagi sembahyang. Dan mereka segera menangkap dan menginterogasi sang ustadz tersebut. Dan anehnya sang ustadz tersebut tidak bisa menunjukkan bukti kalo sebenarnya bukan dia malingnya. Akhirnya para warga menyeret ustadz tersebut ke pengadilan untuk dibuktikan apakah ia bersalah atau tidak.

Dan di muka pengadilan lagi-lagi sang ustadz tersebut kembali tidak bisa membuktikan kalau ia tidak bersalah. Lalu ia dijatuhi hukuman, dan hukuman untuk seorang pencuri adalah dipotong kaki dan tangannya serta dicongkel kedua matanya. Lalu hukuman tersebut dilaksanakan, ketika prosesi hukuman selesai dilaksanakan, salah seorang warga berkata "itulah hukuman yang pantas untuk seorang pencuri." Seketika sang ustadz tersadar bahwa ia sesungguhnya tidaklah mengindahkan restu dari ibunya, seketika ia berkata "Aku bukanlah pencuri, aku adalah seorang ustadz yang tidak mengindahkan restu ibuku dan tetap ingin melaksanakan ibadah haji." Seketika seluruh warga di situ memohon maaf dari sang ustadz tersebut, akan tetapi hukuman sudah terlanjur dilaksanakan. Ahirnya warga berjanji untuk mengabulkan segala permintaan ustadz tersebut. Dan ustadz tersebut hanya meminta untuk di antarkan pulang kerumah ibunya sekedar untuk meminta maaf dan ampun darinya.

Di rumah sang ibu kembali berdoa kepada Alloh, "Ya Alloh, ketika petakaMu sudah kau jatuhkan kepada anakku, maka kembalikanlah ia kepadaku ya Alloh." Belum kering bibir sang ibu tiba-tiba pintu rumahnya diketuk, "siapa" tanya sang ibu. "saya adalah seorang musafir yang sudah bebrapa hari belum makan." Baiklah mendekatlah kemari saya akan memberikanmu makanan. Ketahuilah bahwa saya tidak mempunyai kaki untuk berjalan kesitu. Sang ibu akhirnya berkata lagi "Ulurkan tanganmu," "ketahuilah saya juga tidak mempunyai tangan. Ibu berkata lagi, "Lalu saya harus bagaimana? apa saya harus keluar kesitu menemuimu, apa nanti tidak timbul fitnah atau prasangka orang." Oh tenang saja bu, saya juga tidak mempunyai mata untuk melihat. Akhirnya Ibu tersebut mengalah dan mengambil sepotong roti dan segelas air dingin. Ketika ia sampai diluar dan melihat musafir tersebut, sang musafir langsung bersujud dan mencium kaki ibu tersebut, "maafkan anakmu ini ibu." Ibu tersebut langsung menangis dan langsung memeluk musafir yang ternyata anaknya tersebut. dan ia kembali berdoa kepada Alloh "Ya Alloh cabutlah nyawaku beserta nyawa anakku ini." Atas ijin dari Alloh malaikat izrail turun untuk mencabut nyawa ibu beserta anaknya tersebut. Dan subhanalloh mereka meninggal secara bersamaan.

Demikian sedikit cerita yang bisa saya sampaikan kepada teman-teman semua, apa yang bisa kita ambil teman-teman dari sepenggal cerita saya di atas tersebut. Simpan jawaban kalian untuk diri kalian sendiri.

Kebenaran datangnya dari Alloh, kesalahan datangnya dari diri saya pribadi. Ganbatte saja teman-teman.

Dan barang siapa bisa melaksanakan sholat taraweh pada hari ke delapan belas ini, nisacaya Malaikat akan memohon kepada Allah agar anda selalu mendapat restu.

2 comments:

  1. maap cuma sebatas itu saja yang saia ingat, maap bahasanya juga belepotan.

    ReplyDelete