Hujan
Hah, kenapa sih kamu tidak datang hari ini, sumpah aku rindu kamu. Rindu belaian dinginmu merasuk ke tulangku. Aku rindu saat bulir-bulir kecilmu menjatuhi tubuhku dengan jarum- jarumnya yang bening. basah. dingin. dan bulir-bulirnya mengalir di seluruh sudut mukaku.
kutelusuri hari-hari ini sendirian. menguak kerumunan tawa di depan mata. membelah kumpulan bahagia sekelompok anak-anak kecil yang berlarian di tengah hujan. seakan tak ingat pesan ibunda yang melarang dirinya bermain di bawah siraman air hujan. yang ada cuma tawa riang penuh kemenangan. ada luka di kaki dan tangan. tapi mereka tak acuh, tak pedulikan apa-apa.
Hujan kenapa kamu tidak datang hari ini. Kenapa aku masih saja terlihat bodoh, bodoh dengan semua perasaan ini.
Hujan, biar hujan turun. Basahi hati yang kering, kosong, tak bertuan. Sampai kapan aku mesti meratapi semua ini. I Never Be Like this before, so confused ...
Sudahlah, lupakan, bersiap saja menikmati deritamu di hari ketiga di tahun yang katanya baru ini.
njiiiiingg
Malang nian nasib kau nyet...
ReplyDeleteiya nih njing ...
ReplyDeletesabar aja lhah nyet ...
ReplyDeleteuntuk sesuatu yang indah emang kudu sabar njing
ReplyDeletebagus lhah nyet kalo gitu, tapi yakin loe nyet dg perasaan loe???
ReplyDeletega pernah seyakin ini njing
ReplyDelete