Header Ads

test

Perang Mogadishu


Kita pasti sudah pernah melihat film “Black hawk down”, yang merupakan sebuah film Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2001. Film yang di sutradarai oleh Ridley Scott ini pemainnya diantara lain ialah Josh Hartnett, Ewan McGregor, Tom Hardy dan masih banyak lagi. Sebuah Film yang menceritakan tentang satuan tugas dari pasukan Delta Force, Army Rangers, dan Resimen Penerbangan operasi Khusus yang dalam sebuah serangan berusaha menangkap dua bawahan dari Muhammed Farah Aidit senior dilingkungan pasar Bakaara Mogadishu. Misi ini dipimpin Oleh Mayor Jenderal William Garrison, dan seharusnya waktu mereka tidak boleh lebih dari 1 jam. Misi pasukan Delta ini berhasil, tetapi milisi Somalia yang bersenjatakan RPG berhasil menembak jatuh 2 holikopter Black hawk mereka. Sehingga misi ini menjadi sebuah misi penyelamatan yang menghabiskan waktu ±15 jam.

Mogadishu adalah sebuah kota di Afrika Timur. Mogadishu merupakan kota terbesar sekaligus ibu kota nominal otoritas sementara Somalia. Uniknya, Somalia tidak memiliki pemerintahan de facto selama lebih dari satu dasawarsa. Penduduknya berjumlah 2.450.000 (perkiraan 2004). Kota ini juga dikenal dengan nama Hamar oleh penduduk Somalia.

Sebagai pusat finansial dan komersial di Somalia, industri terbesarnya ialah tekstil dan pangan. Jalanan di Mogadishu menghubungkannya dengan kota-kota lain serta negara Kenya dan Ethiopia. Layanan transportasi udara masih terbatas. Mogadishu terletak pada koordinat 2°02′ LU 45°21′ BT.

Mogadishu ditemukan oleh penghuni etnik Muslim Arab pada abad ke-10, menurut Ross E. Dunn (The Adventures of Ibn Battuta [1986]). Menurut penjelasan Dunn, Mogadishu dan pemukiman Muslim lainnya di Afrika Timur tampaknya "mirip dengan Amerika pada zaman pertengahan, suatu daratan subur berpeluang emas dan tempat untuk berlindung dari kemarau, kelaparan, overpopulasi, dan perang yang melanda tanah air." Kebanyakan pendatang tergolong kaya dan mereka berasal dari Jazirah Arab. Perkawinan mereka dengan penduduk pribumi menghasilkan hubungan yang menguntungkan dari segi ekonomi. Mogadishu berlokasi di ujung bagian utara negara Kota Afrika Timur. Ajaran Islam tersebar di seluruh wilayah Somalia.

Asal usul nama "Mogadishu" masih samar-samar; suatu cerita mengklaim nama itu sebagai istilah bahasa Arab versi etnik Somali "maqad shah" (kursi kekaisaran shah), cerita yang lain mengklaimnya sebagai istilah bahasa Swahili versi Somali "mwyu ma" (kota terakhir di bagian utara). Bangunan-bangunan bersejarah di Mogadishu antara lain Masjid Fakr ad-Din (1269) dan Istana Garesa, dibangun pada akhir abad ke-19 untuk kediaman administrator lokal dari sultan Zanzibar yang kini menjadi museum dan perpustakaan.

Pada 1871 Mogadishu diduduki oleh sultan Zanzibar, yang kemudian menyewakannya kepada Italia tahun 1892. Pada 1905 Italia membeli kota tersebut, menamakannya Mogadiscio, dan menjadikannya ibu kota koloni Somaliland Italia. Pada Perang Dunia II Mogadishu dikuasai oleh pasukan Britania yang bermarkas di Kenya. Selama perang saudara berkepanjangan yang melanda Somalia sejak 1970-an, pasukan pemberontak berhasil menguasai Mogadishu pada 1990. Pertempuran sengit antara faksi-faksi pemberontak berbasis klan menghancurkan sebagian besar wilayah Mogadishu pada 1991-1992. Pasukan penjaga perdamaian bertugas di sana pada 1992-1995.

Pada 3 Oktober 1993, Amerika Serikat melaksanakan misi untuk menangkap dua anak buah seorang pemimpin militan bernama Mohamed Farrah Aidid, walaupun sukses, misi ini menelan banyak korban jiwa. Pada Pertempuran Mogadishu, 19 serdadu AS tewas dan beberapa lainnya mengalami cedera, tetapi jumlah korban di pihak Somalia diperkirakan antara 500-1.000 militan dan warga sipil tewas serta 3.000-4.000 lainnya cedera. Kejadian tersebut kemudian menjadi tema utama novel Black Hawk Down: A Story of Modern War dan film Black Hawk Down (2001).

Pertempuran Mogadishu adalah sebuah pertempuran antara pasukan Amerika Serikat dan pejuang gerilya Somalia yang setia kepada warlord Mohamed Farrah Aidid pada 3 Oktober 1993 di distrik Black Sea di Mogadishu, Somalia.

Satu tim Pasukan Khusus AD AS melakukan sebuah operasi yang melibatkan perjalanan dari "compound" mereka di pinggiran kota untuk menangkap pemimpin militia Aidid. Pasukan serang tersebut terdiri dari 19 pesawat, 12 kendaraan, dan 160 orang. Selama operasi, dua helikopter MH-60 ditembak jatuh RPG, dan tiga lainnya rusak.

Beberapa tentara berhasil mengevakuasi yang terluka kembali ke "compound", namun lainnya terperangkap di lokasi jatuhnya dan terpotong. Peperangan di kota terjadi pada malam hari. Esok pagi harinya, sebuah pasukan tugas gabungan dikirim untuk menyelamatkan pasukan yang terperangkap. Dia terdiri dari pasukan dari Pakistan, Malaysia, dan tentara AS dari Divisi Gunung ke-10. Mereka membentuk 60 kendaraan, termasuk tank Pakistan, pembawa personel lapis baja Condor Malaysia, dan didukung oleh Hughes H-6 AS dan UH-60 Black Hawk. Pasukan gabungan ini mencapai lokasi jatuh pertama dan membawa pasukan yang terperangkap keluar. Lokasi jatuh ke-2 terlewatkan; pasukan Amerika yang terperangkap dijadikan tawanan, namun kemudian dilepas.

Diperkirakan pertempuran ini mengakibatkan kematian sekitar 1000 militer dan penduduk Somalia, dan melukai sekitar 3000-4000. 18 tentara Amerika tewas, dan 73 lainnya terluka. Satu tentara Malaysia tewas, dan beberapa terluka; dua tentara Pakistan juga terluka.



Pertempuran Mogadishu tetaplah di kenang sampai sekarang karena jumlah korban yang ditimbulkan dari kedua belah pihak. Sampai-sampai kisahnya diangkat menjadi sebuah judul Film yang laris penjualannya.



Bahkan sampai saat ini keadaan di Mogadishu masih bergejolak dan belum reda dari konflik yang berkepanjangan, Ratusan orang meninggalkan Mogadishu, Jumat 12 maret 2010, ketika pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok garis keras meletus pada hari ketiga, kata saksi mata.
Korban tewas dalam perang tiga hari sejak Rabu itu telah mencapai 60, menurut penduduk dan kelompok hak asasi manusia. Walikota Mogadishu Abdirizak Mohamed Nur mendesak penduduk mengungsi dari zona-zona perang dan mengumumkan bahwa rencana pemerintah untuk menyerang kelompok gerilya akan dilakukan dalam waktu dekat.

Seperti yang dikutip harian Republika OnLine "Kami mendesak penduduk menjauh dari zona-zona perang karena ofensif besar untuk menghalau pemberontak dari seluruh kota itu akan dilakukan dalam waktu dekat," kata Mohamed Nur kepada wartawan. Penduduk Mogadishu mulai meninggalkan kota itu setelah pemerintah mengumumkan rencana penyerbuan besar-bearan pada Januari, namun sejumlah warga kemudian kembali setelah ofensif itu tidak pernah dilakukan.

Di akhir tulisan saya, saya hanya ingin berharap supaya semua konflik di daerah itu bias segera berakhir. Mungkin anak-anak kecil di sana juga sudah muak dengan segala konflik yang tidak pernah padam, mereka bosan terjebak di dalam konflik tersebut, mereka masih terlalu kecil untuk bias mengerti dan terlibat dengan segala macam konflik itu.



Semoga Spirit Piala Dunia 2010 yang akan di helat akan bisa meredakan konflik, spirit yang bisa membawa umat manusia untuk bersatu tanpa ada pertumpahan darah lagi.

Ooooooh Wooooooh

Give me freedom, give me fire, give me reason, take me higher
See the champions, take the field now, you define us, make us feel proud
In the streets are, exaliftin , as we lose our inhabition,
Celebration its around us, every nation, all around us

Singin forever young, singin songs underneath that sun
Lets rejoice in the beautiful game.
And together at the end of the day.

WE ALL SAY

When I get older I will be stronger
They'll call me freedom Just like a wavin' flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes back

When I get older I will be stronger
They'll call me freedom
Just like a wavin' flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes

Oooooooooooooh woooooooooohh hohoho

Give you freedom, give you fire, give you reason, take you higher
See the champions, take the field now, you define us, make us feel proud
In the streets are, exaliftin, every loser in ambition,
Celebration, its around us, every nations, all around us

Singin forever young, singin songs underneath that sun
Lets rejoice in the beautiful game.
And together at the end of the day.

WE ALL SAY

When I get older, I will be stronger
They'll call me freedom
Just like a wavin' flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes back

When I get older I will be stronger
They'll call me freedom
Just like a wavin' flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes

Wooooooooo Ohohohoooooooo ! OOOoooooh Wooooooooo

WE ALL SAY !

When I get older I will be stronger
They'll call me freedom
Just like a wavin' flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes back

When I get older I will be stronger
They'll call me freedom
Just like a wavin' flag
And then it goes back
And then it goes back
And then it goes

Wooo hooooo hohohohoooooo
And everybody will be singinit
Wooooooooo ohohohooooo
And we are all singinit



Just prayer to One Love for all dude…

2 comments: